Sunday, September 23, 2018

Thoriqoh Annaqsyabandiyah


  Assalamualaikum


  
  Mungkin bagi sebagian orang Muslim, Islam hanyalah tentang Syahadat yg merupakan kunci pembuka untuk masuk Islam, Sholat sebagai pondasi agar Iman kita kuat, Puasa sebagai cara agar kita selalu bersyukur dengan apa yang kita punya, Zakat sebagai ucapan syukur kita kepada Alloh SWT yang telah memberi rizqi dan kita bisa memberi kepada orang yang membutuhkan, Haji bagi yang mampu adalah ibadah olahraga yang banyak sekali manfaatnya, tapi Islam bukan hanya tentang Syahadat,Sholat,Puasa,Zakat dan Haji saja, tapi lebih dari itu, Islam mengajarkan semua cabang Ilmu, mulai dari Ilmu Akhlaq,fiqih,Sejarah,Tauhid dll, ada salah satu cabang Ilmu Tauhid yang mungkin sebagian orang muslim belum banyak megetahuinya, cabang Ilmu Tauhid ini adalah Thoriqoh,
  Kata Thoriqoh di ambil dari Bahasa Arab yang artinya Jalan, Thoriqoh di Indonesia sekarang di pimpin oleh Habib lutfi bin yahya, salah satu tokoh besar NU, beliau adalah pimpinan tertinggi dari semua Thoriqoh di Indonesia, kurang lebih ada 46 Thoriqoh di Indonesia ini, Mulai dari Thoriqoh Annaqsyabandiyah,Qodariyah dan masih banyak lagi, ketika kita ingin masuk atau ikut dalam Thoriqoh tersebut kita harus menemui Guru yang biasa memimpin Thoriqoh tersebut, biasanya di sebut Guru Mursyid, Guru Mursyid inilah yang akan menjelaskan, membai’at dan mengajari kita.
  Di indonesia ada salah satu Guru Mursyid dari Thoriqoh Annaqsyabandiyah yang sangat alim, namanya KH Latifi Baidhowi beliau lahir di Sukosari,Kec Gondanglegi,Kab Malang, ayahnya bernama KH Baidhowi bin Ismail berasal dari Madura, dan ibunya bernama Hj Khotijah yang juga berasal dari Madura. Beliau lahir tahun 1919.
  Dalam masa kanak-kanak beliau sudah di ajari berbagai Ilmu agama oleh Ayahnya seperti Mengaji Al qur’an, Kitab Safinatunnajah, Sullam taufiq, Jurmiyah izzi dan Ilmu Tafsir setiap harinya. Setelah di khitan beliau kemudian di asuh oleh KH Syamsuddin dan Nyai Khotijah (saudara ayahnya), Beliau di sana belajar ilmu Nahwu, Tafsir, Tauhid, dll. Ketika berada di sana beliau di suruh mengajar santri kampung tentang Sholat, Imam, Tauhid, Rukun Iman, Islam dan sifat sifat alloh yg dua puluh. Sehingga setiap hari jum’at santri kampung tersebut di tes oleh KH Syamsuddin di masjid di hadapan para jamaahnya.
  Setelah di asuh oleh keluarga KH Syamsuddin selama tujuh tahun, beliau kemudian mondok di pondoknya KH Zainal abidin selama dua tahun, beliau di sana mengaji kitab mukhtasor dan kafrowi, selain itu beliau juga bekerja atau ngabdi (jawa) di dalemnya KH Zainal abidin. Pada tahun 1934 pindah ke pondoknya Kyai Makki Hasbulloh beliau di sana belajar berbagai cabang ilmu, pada tahun 1938 beliau pindah ke pondoknya kyai shonhaji jazuli di sana beliau belajar ilmu faroid dan ilmu falaq, dan pada tahun 1940 beliau pindah ke pondoknya kyai khosni di sidoarjo sampai bulan maret 1942 penjajah jepang masuk ke sidoarjo.

No comments:

Post a Comment

Populer

Manfaat kopi

Assalamualaikum   Kopi adalah salah satu minuman yg sangat di minati saat ini, kopi biasanya di minum ketika berkumpul dengan tema...