Assalamualaikum
Isra’
mi’raj adalah salah satu peristiwa bersejarah yang tak akan bisa di lakukan
oleh orang biasa, Isra’ mi”raj hanya bisa di lakukan oleh orang yang sangat
mulia yaitu Nabi Muhammad SAW, perjalanan yang begitu jauh hanya di tempuh
dalam waktu satu malam oleh beliau, dari Mekkah ke Baitul Maqdis lalu ke Langit,
dengan buroq sebagai kendaraanya, mungkin ada dalam benak kita yang
bertanya-tanya, kenapa buroq yang jadi wasilah (perantara) kok bukan yang lain?.
Ibnu
hajar al-atsqolani dalam kitab al-fath berpendapat bahwa perantara buroq
sebagai kendaraan Nabi adalah sebagai isyarat yang menunjukkan bentuk keluwesan
ajaran agama Islam dalam menghadapi adat istiadat, budaya, dan peradapan
umatnya, di samping adanya ke istimewaan tersendiri dari Nabi Muhammad. Pemakaian
kendaraan tersebut sesuai dengan budaya orang arab pada waktu itu. Raja apabila
ingin memanggil orang yang di cintainya dia akan mengirimkan kendaraan yang
biasa ia tunggangi untuk pergi menghadapnya, begitulah budaya orang arab
dahulu.
Menurut
Ibnu Abi Jumarah perantara buroq sebagai kendaraan Nabi Muhammad untuk Isro’ mi’roj
adalah cara Alloh menunjukkan penghormatan dan pemuliannya kepada Nabi
Muhammad, hal ini di karenakan jika Rosululloh naik seorang diri, maka beliau
bagaikan orang yang berjalan seorang diri di angkasa raya, padahal seorang
penunggang dalam konteks ini lebih mulia dari pada orang yang berjalan.
Dari
pendapat kedua Tokoh ini kita bisa menyimpulkan tentang pertanyaan kenapa buroq
kok bukan yang lain? Karna Alloh hendak menunjukan penghormatan dan pemuliaan
kepada Rosululloh, di samping itu Alloh menunjukan bahwa Islam adalah agama
yang bisa bercampur dengan adat, budaya, dan peradapan umatnya.
Dalam
sebuah hadits mursal yang di riwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari Qatadah di
jelaskan “ ketika Rosululloh berada di atas punggung Buroq, ia mengelus
binatang tersebut seraya berkata; Ada apa dengan dirimu? Engkau terlihat sangat
malu” buraq terlihat sangat malu karena yang menungganginya adalah Manusia
paling mulia di sisi Alloh, menurut Ibnu Munir “ buraq terlihat malu ketika Rosul
berada di punggungnya. Kenyataan ini mendorong jibril untuk menguatkan hatinya,
hingga karena itu mengalirlah keringat buroq.
Begitulah
segelintir alasan kenapa buroq yang menjadi kendaraannya Rosululloh ketika Isro’
mi’roj dan segelintir cerita buroq yang begitu grogi karna di tunggangi oleh
baginda nabi Muhammad SAW.
Allohumma sholli ala muhammad